foto okezone.com |
WALAU sekilas tampak kaku, nyatanya seragam kerja pun mengikuti tren yang ada. Tak heran, perkembangannya pun kian pesat dan makin terlihat modis.
Pemandangan industri kini terlihat semarak dengan keberadaan karyawannya yang mengenakan seragam kerja dengan modifikasi yang modern. Lihat saja di sekitar kita, seragam pekerja bank, SPG di department store hingga pelayan restoran sangatlah modis. Selain menjual keindahan dengan tawaran model yang variatif, warna seragam mereka pun terlihat semarak dengan permainan warna dan styling yang tidak ketinggalan zaman.
Lantas, adakah tren untuk busana kerja?
"Menyoal tren, busana seragam pun sebenarnya mengikuti tren yang sedang bergulir. Hanya saja, berhubung setiap perusahaan memiliki karakter dan pakem masing-masing, maka tren yang dipakai pun mengikuti acuan perusahaan yang bersangkutan. Sementara desainer yang bertindak sebagai kreator lebih bermain dengan styling agar tercipta variasi desain agar busana yang diciptakannya lebih menawan. Tapi tentunya hal tersebut akan kembali lagi kepada klien yang memesan karena pada dasarnya mereka memiliki pakem yang harus disesuaikan dengan karakter perusahaan," ujar Sofie yang juga mendesain seragam karyawan beberapa departement store dan provider ternama di Tanah Air saat berbincang dengan okezone usai peragaan busana dalam pameran “Uniform in Style 4th Uniform and Work Wears Fair 2011” di Plasa Pameran Industri Gedung Kementrian Perindustrian, Jakarta, Selasa (5/7/2011).
Sofie menambahkan, untuk urusan variasi biasanya akan dimainkan dalam bentuk styling sehingga tampak lebih menarik.
"Untuk busana kerja industri formal, biasanya seragam yang dibuat tidak akan menampakkan detail yang terlalu ramai sehingga tampilannya lebih basic. Sementara untuk industri kreatif yang memang mempekerjakan karyawannya untuk mempromosikan produknya, bentuk seragam yang diciptakan jauh lebih berani. Misalnya, seragam SPG rokok, otomotif, provider, dan sebagainya. Soalnya pekerjanya tersebut memang diperbantukan untuk mencari perhatian orang sebagai bentuk sarana promosi," tutupnya.
(tty)
Pemandangan industri kini terlihat semarak dengan keberadaan karyawannya yang mengenakan seragam kerja dengan modifikasi yang modern. Lihat saja di sekitar kita, seragam pekerja bank, SPG di department store hingga pelayan restoran sangatlah modis. Selain menjual keindahan dengan tawaran model yang variatif, warna seragam mereka pun terlihat semarak dengan permainan warna dan styling yang tidak ketinggalan zaman.
Lantas, adakah tren untuk busana kerja?
"Menyoal tren, busana seragam pun sebenarnya mengikuti tren yang sedang bergulir. Hanya saja, berhubung setiap perusahaan memiliki karakter dan pakem masing-masing, maka tren yang dipakai pun mengikuti acuan perusahaan yang bersangkutan. Sementara desainer yang bertindak sebagai kreator lebih bermain dengan styling agar tercipta variasi desain agar busana yang diciptakannya lebih menawan. Tapi tentunya hal tersebut akan kembali lagi kepada klien yang memesan karena pada dasarnya mereka memiliki pakem yang harus disesuaikan dengan karakter perusahaan," ujar Sofie yang juga mendesain seragam karyawan beberapa departement store dan provider ternama di Tanah Air saat berbincang dengan okezone usai peragaan busana dalam pameran “Uniform in Style 4th Uniform and Work Wears Fair 2011” di Plasa Pameran Industri Gedung Kementrian Perindustrian, Jakarta, Selasa (5/7/2011).
Sofie menambahkan, untuk urusan variasi biasanya akan dimainkan dalam bentuk styling sehingga tampak lebih menarik.
"Untuk busana kerja industri formal, biasanya seragam yang dibuat tidak akan menampakkan detail yang terlalu ramai sehingga tampilannya lebih basic. Sementara untuk industri kreatif yang memang mempekerjakan karyawannya untuk mempromosikan produknya, bentuk seragam yang diciptakan jauh lebih berani. Misalnya, seragam SPG rokok, otomotif, provider, dan sebagainya. Soalnya pekerjanya tersebut memang diperbantukan untuk mencari perhatian orang sebagai bentuk sarana promosi," tutupnya.
(tty)
(sumber : okezone.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar